Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menjaga Laut, Seperti Memiliki Investasi emas untuk masa depan


Ukuran: 14 x 20,5 cm
Kertas Isi: BookPaper bw
Jumlah: 120 hlm
Sampul: ArtPaper 230 gr

Menakar Laut, sebuah buku yang menyajikan dengan baik pola pengelolaan lingkungan laut masyarakat nelayan yang berada di pulau Makassar, Kabupaten Baubau, Sulawesi Tenggara.

Buku yang ditulis Syamsul Bahri ini merupakan hasil penelitian penulis yang dilakukan di pulau Makasar,  sebuah daerah yang berada di jajaran pulau-pulau yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara. Pulau ini merupakan salah satu pulau yang dihuni oleh masyarakat yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan.

Pulau yang merupakan salah satu jejeran pulau di wilayah Sulawesi Tenggara ini tergolong mudah terakses. Selain posisinya tidak begitu jauh dari pusat Kota Baubau, daerah ini juga telah didukung sarana transportasi laut yang cukup memadai.

Sebagai daerah yang banyak dihuni oleh masyarakat yang beraktivitas sebagai pengguna dan pemanfaat lingkungan laut (nelayan), Pulau Makasar menjadi salah satu perkampungan nelayan yang cukup besar. Bahkan daerah ini pernah dijadikan pusat berkumpulnya para nelayan yang ada di Sulawesi Tenggara dalam rangka melaksanakan momen budaya yang disebut Pesta Perairan Pulau Makassar.

Meski demikian, keberadaan para nelayan di Pulau Makasar tentunya juga tidak luput dari berbagai persoalan, utamanya persoalan kemiskinan. Fenomena budaya dan sosio-ekonomi masyarakat nelayan dalam beberapa segi memang jauh lebih kompleks dibanding masyarakat lainnya, misalnya masyarakat petani, peternak, atau masyarakat pekerja jasa dan industri, baik di pedesaan maupun di perkotaan.

Buku ini, yang merupakan hasil penelitian penulis, mengurai berbagai hal yang terjadi pada masyarakat nelayan, khususnya di Kelurahan Liwuto. Kehidupan masyarakat nelayan secara mendetail diungkap dalam buku ini. Bahkan berbagai permasalahan yang mereka hadapi, terutama dalam rangka pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari, juga dihadirkan dengan baik dalam buku ini.

Buku setebal 120 halaman ini menjawab berbagai hal terkait bagaimana strategi adaptif yang diterapkan masyarakat nelayan di Pulau Makassar, Bau-Bau-Sulawesi Tenggara dalam memanfaatkan lingkungan laut sebagai sebuah asset perekonomian yang potensial.

Beberapa hal juga diungkap terkait masalah-masalah lingkungan fisik/alam dan sosial apa saja dihadapi oleh komunitas nelayan Pulau Makassar. Strategi apa saja yang diterapkan nelayan  dalam memecahkan masalah yang dihadapi nelayan Pulau Makassar dan bagaimana model inisiatif nelayan dalam posisinya menggunakan bantuan dari luar, termasuk pemerintah dalam pemecahan masalah yang dihadapi?

Penulis ingin memberikana gambaran secara seutuh dan komprehensip tentang lingkungan fisik atau lingkungan alam, termasuk lingkungan sosial yang sedang dan pernah, sekaligus yang akan dihadapi oleh masyarakat nelayan Pulau Makassar. Penggambaran secara utuh dan komprehensip ini terkait model dan bentuk strategi yang diterapkan komunitas nelayan dalam rangka memecahkan berbagai bentuk problem yang sementara melingkupi kehidupan dalam posisinya sebagai pengguna dan pemanfaat lingkungan laut. Selain itu juga terkait model dan bentuk inisiatif nelayan dalam rangka menggunakan bantuan yang diterima dari luar, termasuk dari pihak pemerintah terkait dalam memecahkan masalah yang dihadapi nelayan.

Berdasarkan banyak dan mendalamnya uraian penulis dalam buku ini, khususnya yang erat keterkaitannya dengan fenomena-fenomena yang ditemukan dalam lingkup kehidupan masyarakat nelayan yang bermukim di Pulau Makassar, sangat jelas buku ini memberikan nilai positif bagi pengembangan masyarakat nelayan ke depannya. Misalnya terkait penerapan berbagai bentuk teori, konsep serta metodologi dalam penelitian. 

Karenanya, hasil penelitian ini dapat menjadi modal dasar bagi setiap orang yang berkompoten dalam rangka pengembangan bentuk kajian, terutama yang masih erat keterkaitannya dengan kondisi yang dihadapi komunitas nelayan yang dewasa ini menjadikan Pulau Makassar sebagai sebuah pemukiman.

Beragam fenomena kehidupan yang dihadapi masyarakat nelayan yang bermukim di Pulau Makassar, dengan sendirinya akan menjadi juga menjadi salah satu masukan, sekaligus rujukan terhadap setiap proses pengambilan kebijakan, termasuk yang erat keterkaitannya dengan pembangunan aspek budaya yang berorientasi pada masyarakat nelayan.

Bagi peneliti, buku yang menyoroti tentang kondisi kehidupan masyarakat nelayan di Pulau Makassar, dapat dijadikan sebagai salah satu tolak ukur atau pendukung awal penelitian dalam rangka mengembangkan wawasan dan kemampuan memahami setiap problematik yang ditemukan di masyarakat, khususnya masyarakat nelayan di Pulau Makassar, Kota Bau-Bau-Sulawesi Tenggara.

Buku yang menarik ini juga akan bermanfaat bagi Pemerintah Kota Bau-Bau, sebagai penambah informasi, terkait komunitas nelayan di Pulau Makassar Kota Bau-Bau, Sulawesi Tenggara. Karena itu, buku penting dimiliki, paling tidak sebagai referensi awal untuk lebih mendalami kehidupan masyarakat nelayan di Pulau Makassar Kota Bau-Bau, termasuk problematika hidup mereka (ril).

Dapatkan bukunya di www.pustakasawerigading.com