Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Senator DR. Ajiep Padindang Jadi Pemateri dalam Seminar dan Tour Literasi OPK di Fort Rotterdam

Seminar dan Tour Literasi OPK Libatkan 200 Siswa dan Mahasiswa di Makassar, pemajuan kebudayaan, undang-undang pemajuan kebudayaan nomor 5 tahun 2017, UU Pemajuang Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2017, UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, literasi budaya, idwar anwar, literasi sejarah budaya, komunitas arung sejarah budaya sawerigading, komunitas sawerigading, ajiep padindang, suriadi mappangara, balai pelestarian kebudayaan wilayah xix makassar, balai pelestarian kebudayaan

PUSTAKAWANMENULIS.COM - Senator DR. Ajiep Padindang Jadi Pemateri dalam Seminar dan Tour Literasi OPK di Fort Rotterdam.


INDONESIA sebagai wilayah yang dihuni 1.340 suku bangsa yang menghuni lebih dari 17.000 pulau yang tersebar di seluruh Nusantara tentu memiliki potensi dan keragaman budaya. Hal ini merupakan kekayaan yang tidak ternilai harganya, sekaligus sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Kekayaan tersebut harus dilestarikan (dilindungi, dikembangkan, dan dimanfaatkan) seluas-luasnya untuk kesejahteraan masyarakat. Untuk itu diperlukan tekad, semangat kebersamaan, program kerja, dan kebijakan terarah dari pemerintah yang didukung oleh segenap masyarakat Indonesia.

Dengan adanya UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayan, upaya untuk memajukan kebudayaan menuju ke arah kemajuan adab, budaya, dan persatuan menjadi semakin terbuka. Selain itu, melalui pemajuan kebudayaan diharapkan dapat mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia dengan menjamin unsur-unsur kebudayaan daerah sebagai identitas bangsa dan negara yang harus dilestarikan, dikembangkan, dan diteguhkan berdasarkan kristalisasi nilai budaya yang terkandung dalam Pancasila.

Oleh karenanya, pelibatan masyarakat, khususnya generasi muda ini harus dilakukan semaksimal mungkin dalam membangun ekosis yang saling berinteraksi antara kebudayaan dan masyarakat pendukung kebudayaan itu sendiri. Sebab tak ada gunanya sebuah kebudayaan yang besar, tetapi tidak mendapat perhatian dari masyarakat pendukungnya sendiri, utamanya dari generasi muda. Jika itu terjadi, maka tentu saja kebudayaan tersebut akan hilang dengan sendirinya. 

Dalam kerangka tersebut, Komunitas Arung Sejarah Budaya Sawerigading (Komunitas Sawerigading) melaksanakan Seminar dan Tour Literasi Objek Pemajuan Kebudayaan yang akan melibatkan generasi muda, baik SMA maupun Mahasiswa. Kegiatan ini merupakan Program Fasilitasi Pemajuan Kebudayaan 2023 dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX Makassar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia yang dipercayakan kepada Komunitas Arung Sejarah Budaya Sawerigading setelah melalui proses seleksi yang ketat.  

Kegiatan ini mengangkat tema: “Membangun Generasi Muda yang Tangguh Berbasis Budaya Lokal Melalui Pemajuan Kebudayaan Menuju Indonesia Emas 2045.”

Dalam kegiatan tersebut akan menghadirkan pemateri DR. Ajiep Padindang, SE, MM dan DR. Suriadi Mappangara, M.Hum. Seperti diketahui, DR. Ajiep Padindang adalah penggagas dilaksanakannya Kongres Kebudayaan Sulawesi Selatan yang dilaksanakan pada 24-25 Juni 2023 lalu. Selain itu, dalam aktivitasnya sebagai anggota DPR/MPR RI, Ajiep Padindang juga gencar melakukan pemajuan kebudayaan melalui Yayasan Sulapa Eppae yang didirikannya. Yayasan ini telah melaksanakan berbagai Sekolah Budaya, antara lain Sekolah Bugis dan Makassar di berbagai daerah di Sulawesi Selatan. 

Adapun DR. Suriadi Mappangara, M.Hum merupakan dosen Departemen Sejarah, yang juga mantan Ketua Departemen Sejarah Universitas Hasanuddin dan Kepala Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional yang kini berubah menjadi Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah XIX. Selain itu, Suriadi juga merupakan penulis buku yang aktif menerbitkan berbagai karya-karyanya, salah satunya Filosofi Arung Palakka.     

Menurut Idwar Anwar yang juga Ketua Komunitas, kedua pemateri merupakan pemateri level nasional, bahkan internasional. Sehingga, untuk menghadirkan keduanya butuh upaya dan negosiasi khusus. 

"Tidak mudah menghadirkan kedua pemateri ini. Akan tetapi karena komitmen besar keduanya pada pemajuan kebudayaan yang jauh sebelumnya telah dilakukan, membuat keduanya berkenan hadir dalam acara ini. Apalagi yang menjadi peserta merupakan generasi muda yang akan menjadi penerus perjuangan dalam memajukan kebudayaan, khususnya di Sulawesi Selatan," ungkap Idwar.     

Dalam keterangannya, kegiatan ini akan dilaksanakan pada 9 September 2023 di Komplek Benteng Rotterdam. Idwar yang juga dikenal sebagai penulis dan sejarawan ini juga mengungkapkan, kegiatan tersebut antara lain bertujuan memberikan pemahaman kepada generasi muda akan pentingnya Pemajuan Kebudayaan dalam membangun bangsa berbasis nilai-nilai budaya lokal menuju Indonesia Emas 2045.

"Upaya ini salah satunya untuk memperkenalkan generasi muda akan khazanah kebudayaan, khususnya Objek Pemajuan Kebudayaan sebagai kekuatan masa lalu untuk kekinian dan masa depan." terangnya.