Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kunjungan Studi Tiru DPK Soppeng di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel

Kunjungan Studi Tiru DPK Soppeng di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel, Dinas Perpustaan dan Kearsipan Kabupaten Soppeng, Studi Tiru, Idwar Anwar, Andi Sangkawana, Abdullah, Nazaruddin, Syamsul Arief

PUSTAKAWANMENULIS.COM - SKunjungan Studi Tiru DPK Soppeng di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel.


KEPALA Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kabupaten Soppeng Abdullah, S.E., M.M, di dampingi sejumlah pejabat struktural dan fungsional lingkup DPK Kab. Soppeng melakukan kunjungan studi tiru di Dinas Perpustakaan Provinsi Sulawsi Selatan, Rabu (04/10/2023).

Kehadiran Kadis beserta rombongan dari DPK Soppeng ini, secara resmi diterima Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Prov. Sulsel yang diwakili Kabid Perpustakaan Drs. H. Andi Sangkawana, M.M, didampingi Kepala UPT Perpustakaan Kaharullah, SE. M.M.

Selain itu, hadir pula Kordinator Pustakawan Sulsel Syamsul Arif, S.Sos., M.A, PIC Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) Sulsel Nazaruddin, S.Ag., M.Sos.I, serta perwakilan Klaster Pustakawan Soppeng Dra. Hj. I Tappa, M.M. 

Dalam sambutan perkenalannya, Kadis Abdullah menjelaskan maksud dan tujuan kunjungannya adalah ingin melihat dan sekaligus berdiskusi terkait dengan upaya peningkatan layanan perpustakaan di Kab. Soppeng. 

Dijelaskan bahwa rata-rata pengunjung perpustakaan di DPK Soppeng setiap bulannya hanya sekitar 200an tapi hal ini tidak menyurutkan semangat untuk memberikan layanan kepada masyarakat.

Mantan Kabag Umum Setda Kab. Soppeng ini juga menjelaskan bahwa beberapa desa dari Kab Soppeng, berhasil mendapatkan penghargaan dan menjadi kebanggaan bagi masyarakat Kab. Soppeng. 

Selain itu, tujuan kunjungan studi tiru ini menurutnya juga untuk melihat perbandingan dan apa yang dapat ditingkatkan di DPK Soppeng terutama peningkatan kualitas SDM. 

"Dan yg paling menarik pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan yaitu adanya layanan perpustakaan ibu dan anak, ini sangat bagus untuk dikembangkan, menjadi referensi buat kami kedepannya yang tentu membutuhkan bimbingan dari Dispus Arsip Sulsel," ungkap Abdullah.

Beberapa catatan dari koordinator pustakawan Sulsel yaitu perpustakaan harus terdaftar NPP, perpustakaan harus terakreditasi, pustakawan serta pengelola perpustakaannya sudah tersertifikasi, dan program nasional transformasi Perpustakaan berbasis inklusi sosial.

Menjawab pertanyaan terkait kiat-kiat mendapatkan alihmedia naskah kuno di Kab. Soppeng yang selalu tidak ada di pelaporan penyelenggaraan pemerintah daerah setiap tahunnya yaitu dengan melakukan Inventarisasi naskah kuno, judul dan nama pemiliknya, sehingga datanya sudah ada (Aslinda, Pegawai Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan).